RAMADHAN, DILIPATGANDAKANNYA PAHALA
Rasulullah saw bersabda,
"Setiap amalan yang dilakukan anak Adam akan dilipat gandakan, tindakan yang baik akan dilipatgadakan pahalanya hingga 700 kali lipat. Allah SWT berfirman: Dengan syarat berpuasa yang dilakukan karena Aku (Allah), maka Aku akan memberinya pahala. Karena mereka meninggalkan keinginannya demi Aku." (HR. Muslim)
Allah SWT telah
menjadikan puasa yang dilakukan pada bulan Ramadan sebagai rukun yang keempat
dari rukun Islam.
Hal ini
tertulis dalam ayat al-Quran surat Al-Baqarah ayat 185: "Bulan Ramadhan
adalah (bulan) yang di dalamnya di turunkan al-Quran sebagai petunjuk bagi
manusia dan penjelasan-penjelasan petunjuk tersebut dan pembeda (antara yang
benar dan yang bathil). Karena itu, barang siapa di antara mereka yang
menyaksikan (berada) di bulan itu, maka berpuasalah".
Dalam hadits
juga telah disebutkan, Ibnu Umar meriwayatkan bahwa Nabi saw, bersabda:
"Islam dibangun atas lima (rukun); Bersaksi bahwa tiada Tuhan yang berhak
disembah melainkan Allah, dan sesungguhnya Muhammad adalah hamba dan utusanNya,
mendirikan shalat, menunaikan zakat, berpuasa di bulan Ramadhan, dan haji ke
Baitullah." (HR. Bukhari dan Muslim)
Keutamaan bulan Ramadhan
Keutamaan bulan Ramadhan bagi umat Islam
sangatlah besar. Bulan suci umat Islam ini menawarkan berlipat-lipat pahala dan
pengampunan dosa bagi seluruh muslim. Memperbanyak ibadah di bulan yang penuh
berkah ini tentunya menjadi sebuah keharusan.
Di antara keutamaan
bulan Ramadhan adalah pahala yang berlipatganda untuk setiap ibadah yang kita
lakukan.
Rasulullah saw
bersabda, "Pahala umrah pada bulan Ramadhan menyamai pahala ibadah
haji." (HR. Bukhari dan Muslim).
Dalam
lafazh Bukhari yang lain disebutkan, “Sesungguhnya
umrah di bulan Ramadhan seperti berhaji bersamaku.”
(HR. Bukhari)
Dari
Abu Hurairah ra, Rasulullah saw bersabda,
“Setiap amalan kebaikan yang dilakukan oleh
manusia akan dilipatgandakan dengan sepuluh kebaikan yang semisal hingga tujuh
ratus kali lipat. Allah Ta’ala berfirman, “Kecuali amalan puasa. Amalan puasa
tersebut adalah untukKu. Aku sendiri yang akan membalasnya. Disebabkan dia
telah meninggalkan syahwat dan makanan karenaKu. Bagi orang yang berpuasa akan
mendapatkan dua kegembiraan yaitu kegembiraan ketika dia berbuka dan
kegembiraan ketika berjumpa dengan Rabbnya. Sungguh bau mulut orang yang berpuasa
lebih harum di sisi Allah daripada bau minyak kasturi.”
(HR. Bukhari dan Muslim)
Ibnu
Rajab Al Hambali rahimahullah mengatakan,
“Sebagaimana pahala amalan puasa akan berlipat-lipat dibanding amalan lainnya,
maka puasa di bulan Ramadhan lebih berlipat pahalanya dibanding puasa di bulan
lainnya.
Intinya, di antara
pahala suatu amalan bisa berlipat-lipat karena amalan tersebut dilaksanakan di
waktu yang mulia yaitu seperti pada bulan Ramadhan. Begitu amalan bisa berlipat
pahalanya jika dilaksanakan di tempat yang mulia (seperti di Makkah dan
Madinah) atau bisa pula berlipat pahalanya karena dilihat dari keikhlasan dan
ketakwaan orang yang mengamalkannya.
Keutamaan Bersedekah di
Bulan Ramadhan
Dari
Ibnu ‘Abbas ra, ia berkata, “Nabi saw adalah orang yang paling gemar
bersedekah. Semangat beliau dalam bersedekah lebih membara lagi ketika bulan
Ramadhan …..” (HR. Bukhari dan Muslim)
Apa
yang mendorong Nabi lebih semangat bersedekah pada bulan Ramadhan?
(a)
Bulan Ramadhan adalah waktu yang mulia dan pahala berlipatganda
pada bulan tersebut.
(b) Rajin
berderma pada bulan Ramadhan berarti membantu orang yang berpuasa, orang yang
melakukan shalat malam dan orang yang berdzikir supaya mereka mudah dalam
beramal. Orang yang membantu di sini akan mendapatkan pahala seperti pahala
mereka yang beramal. (HR. Tirmidzi, Ibnu Majah dan Ahmad)
(c) Di
bulan Ramadhan, Allah juga berderma dengan memberikan rahmat, ampunan dan
pembebasan dari api neraka.
(d) Menggabungkan
antara puasa dan sedekah adalah sebab seseorang dimudahkan masuk surga. (HR.
Tirmidzi dan Ahmad)
(e) Menggabungkan
antara puasa dan sedekah adalah sebab kemudahan meraih ampunan dosa dan selamat
dari siksa neraka. (HR. Ibnu Majah dan An Nasai).
(f) Dalam puasa pasti
ada cacat dan kekurangan, sedekah itulah yang menutupi kekurangan tersebut.
Oleh karenanya di akhir Ramadhan, kaum muslimin disyari’atkan menunaikan zakat
fitrah. Tujuannya adalah menyucikan orang yang berpuasa. (HR. Abu Daud dan Ibnu
Majah).
(g)
Disyari’atkan banyak berderma ketika puasa seperti saat memberi makan buka
puasa adalah supaya orang kaya dapat merasakan orang yang biasa menderita lapar
sehingga mereka pun dapat membantu orang yang sedang kelaparan.
Ibnul Qayyim rahimahullah
mengatakan bahwa manfaat sedekah begitu banyak, hanya Allah yang bisa
menghitungnya. Di antara manfaatnya adalah: “Sungguh bersedekah itu mencegah
kematian yang jelek, mencegah malapetaka (bala), sampai sedekah itu melindungi
dari orang yang zalim.
Ibrahim An-Nakha’i mengatakan,
‘Orang-orang dahulu memandang bahwa sedekah akan melindungi dari orang yang
suka berbuat zalim.’ Sedekah juga akan menghapus dosa, menjaga harta,
mendatangkan rezeki, membuat gembira hati, serta menyebabkan hati yakin dan
berbaik sangka kepada Allah.” (‘Uddah Ash-Shabirin wa Dzakhirah Asy-Syakirin,
hlm. 313).
Keutamaan lainnya,
dimana bulan Ramadhan adalah sebagai bulan ampunan dosa. Bulan Ramadhan
adalah waktu terbaik untuk mengambil kesempatan
bertaubat.
Nabi Muhammad saw
bersabda, "Shalat lima waktu, Jumat ke Jumat dan Ramadhan
ke Ramadhan menghapuskan dosa-dosa di antara masa-masa itu selama dosa-dosa besar
dijauhi." (HR. Muslim)
Dengan berpuasa
pada bulan Ramadhan
ini, maka bisa menghapus dosa-dosa yang telah kita
lakukan. Hal ini sesuai dengan hadits Nabi Muhammad saw, "Barangsiapa
yang berpuasa Ramadhan karena keimanan dan mengharap pahala dari Allah swt,
maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu”. (HR. Bukhari dan Muslim).
Selain itu, shalat
tarawih yang dikerjakan pada setiap malam di bulan Ramadan juga dapat menghapus
dosa-dosa yang telah lalu. Sebagaimana hadits Nabi saw, “Barangsiapa yang
melakukan shalat malam (taraweh) pada bulan Ramadhan dengan keimanan dan
mengharap pahala dari Allah swt, niscaya diampuni dosa-dosanya yang telah
lalu." (HR. Bukhari dan Muslim)
Dengan keutamaan tersebut,
semoga dapat menjadi penyemangat untuk
makin rajin beribadah. Bulan suci Ramadhan merupakan kesempatan bagi setiap
hamba Allah untuk lebih meningkatkan ketakwaan dengan berbagai keutamaannya.
Oleh karena itu, janganlah meremehkan satu kebaikan sedikit pun juga di bulan penuh berkah ini. Wallahu a’lam.