Hati-hati dalam Memperlakukan Hati

Menata Hati Episode 11

بسم الله الرحمن الرحيم 

Ikhwan Akhwat muwahhid dan muhawwidah Yang dirahmati Allah subhānahu wata'ālā, Kecerdasan akal itu belum segalanya. 

Kepandaian dan Kecerdasan itu masih bergantung pada kejiwaan. 

Ketika kejiwaan itu goncang, maka kecerdasan pun juga goncang. 

Intelektualisme bisa goncang karena instabilitas rohani. 

Pada instabilitas rohani itulah semua penyakit-penyakit rohani  masuk.

Hati kita oleh Allah disebut qalbu Yang arti dasarnya berbalik atau berpaling. Sebab demikian memang hati sangat rentan perubahan dari menit ke menit, jam ke jam, atau hari ke hari. 

Bisa jadi kemarin engkau katakan suka dalam lubuk hati terdalam namun sekarang engkau katakan benci. Atau sebaliknya. 

Oleh sebab demikian hati-hati dalam memperlakukan hati..

Cinta kepada selain Allāh tidak boleh berlebihan..

Oleh sebab itu, jangan kita terlalu cinta pada seseorang sebab boleh jadi esok hari orang itu adalah yang paling dibenci.

Baca juga : Ukirlah sisa hidup ini dengan kebaikan

Atau sebaliknya, jangan kita terlalu berlebihan benci pada seseorang, boleh jadi esok hari ia adalah yang paling disukai hingga kata-kata rayuan ingin engkau ucapkan: engkau bagai bunga melati yang selalu tersenyum padaku hanya sayang. Kata rayuan itu menjadi sulit diutarakan sebab telah engkau mulai awalnya dengan permusuhan.

Cintailah makhluq dengan sewajarnya:

Allah berfirman (2: 216)

وَعَسَىٰ أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ ۖ وَعَسَىٰ أَنْ تُحِبُّوا شَيْئًا وَهُوَ شَرٌّ لَكُمْ ۗ وَاللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنْتُمْ لَا تَعْلَمُونَ

"Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui"

source : google


Allāh ciptakan hati sangat lembut dan halus yang sampai sekarang masih selalu menjadi misteri.

Jagalah hati untuk tetap stabil. Mudah mudahan kita Ada dalam kesabaran. Amin. ***
--

Grup WA Menata Hati / Ust Dadi
Previous Post Next Post