HUKUM KHITAN KETIKA SUDAH DEWASA

HUKUM KHITAN KETIKA SUDAH DEWASA

بسم الله الرحمن الرحيم
الســـلام عليــكم ورحــمة اﻟلّـہ وبركاته

إِنَّ الْحَمْدَ لله نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَ نَتُوْبُ إِلَيْهِ وَنَعُوْذُ بلله مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ الله فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إله إلا الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ لا نَبِيَّ بَعْدَهُ

••• ════ ༻🍃༺ ════ •••

Khitan termasuk salah satu kewajiban dalam syariat Islam yang dibebankan bagi laki-laki. Sedangkan bagi wanita, khitan hukumnya anjuran menurut pendapat yang lebih kuat.

*Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda:*

*الفِطْرَةُ خَمْسُ : الخِتَانُ وَالاسْتِحْدَادُ وَنَتْفُ الإِبْطِ وَتَقْلِيْمُ الأَظْفَارِ وَقَصُّ الشَّارِبِ*

_“Fitrah ada lima : khitan, istihdad (mencukur bulu kemaluan), mencabut bulu ketiak, memotong kuku dan mencukur kumis.” *(HR. Bukhari dan Muslim)*_

*》WAKTU KHITAN:*

*1. Waktu Anjuran*

Beberapa ulama menganjurkan, agar khitan dilakukan ketika anak masih kecil, terutama sebelum menginjak usia tamyiz (sekitar 7 tahun).

*An-Nawawi mengatakan,*

*يستحب للولي أن يختن الصغير في صغره ؛ لأنه أرفق به*

_Dianjurkan bagi wali untuk mengkhitan anaknya ketika masih kecil, karena itu yang paling baik untuknya. *(al-Majmu’, 1:302)*_

Hal yang sama juga disampaikan oleh Syaikh Abdullah al-Jibrin, karena dua alasan :

– Kulit anak kecil masih mudah untuk dipotong dan lebih mudah untuk diobati.

– Tidak ada beban terbukanya aurat, sehingga tidak ada masalah untuk disentuh atau dilihat orang lain.

*2. Waktu Wajib*

Ulama berbeda pendapat dalam menentukan waktu wajib.
Ada yang mengatakan setelah baligh dan ada yang mengatakan sebelum baligh. Namun pada intinya mereka sepakat bahwa orang yang sudah baligh, wajib telah dikhitan.

*Syaikh Abdullah al-Jibrin mengatakan,*

*فإن من شروط الصلاة الطهارة، ولا تتم إلا بالختان، فيستحب أن لا يؤخر عن وقت الاستحباب. أما وقت الوجوب فهو البلوغ والتكليف. فيجب على من لم يختتن أن يبادر إليه عند البلوغ*

_Diantara syarat shalat adalah suci dari najis. Dan ini tidak bisa dilakukan kecuali dengan khitan. Karena itu dianjurkan agar tidak ditunda setelah waktu anjuran. Adapun waktu wajib adalah setelah baligh dan telah mendapatkan beban syariat. Wajib bagi orang yang belum dikhitan setelah baligh untuk segera khitan._

*Imam an-Nawawi juga menegaskan yang sama,*

*أَنَّهُ لَا يَجِبُ الْخِتَانُ حَتَّى يَبْلُغَ فَإِذَا بَلَغَ وَجَبَ عَلَى الْفَوْرِ*

_“Khitan tidak wajib kecuali setelah baligh. Jika sudah baligh, dia harus segera khitan.” *(al-Majmu’, 1:304).*_

Untuk itu, setelah membaca ini, yang belum khitan maka harus segera khitan, karena sudah telat lama.
Seharusnya sejak usia baligh, namun tertunda sampai usia puluhan tahun.

Dan yang belum khitan tidak perlu malu untuk melakukan hal ini, karena tidak ada istilah malu untuk melakukan kewajiban. Nabi Ibrahim ‘alais salam, menerima syariat khitan setelah beliau berusia 80 tahun.

*Dalam surat al-Baqarah Allah Ta’ala berfirman:*

*وَإِذِ ابْتَلَى إِبْرَاهِيمَ رَبُّهُ بِكَلِمَاتٍ فَأَتَمَّهُنَّ قَالَ إِنِّي جَاعِلُكَ لِلنَّاسِ إِمَامًا قَالَ وَمِنْ ذُرِّيَّتِي قَالَ لَا يَنَالُ عَهْدِي الظَّالِمِينَ*

_“Dan (ingatlah), ketika Ibrahim diuji Rabb-nya dengan beberapa kalimat (perintah dan larangan), lalu Ibrahim menunaikannya._
_Allah Subhaanahu Wa Ta'ala berfirman : “Sesungguhnya Aku akan menjadikanmu imam bagi seluruh manusia”._
_Ibrahim berkata : “(Dan saya mohon juga) dari keturunanku”._
_Allah Subhaanahu Wa Ta'ala berfirman : “Janji-Ku (ini) tidak mengenai orang-orang yang lalim.” *(QS. Al-Baqarah : 124)*_

Makna : “beberapa kalimat (perintah dan larangan), lalu Ibrahim menunaikannya” : salah satu diantara perintah yang Allah berikan kepada Ibrahim adalah khitan.

*Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda,*

*اخْتَتَنَ إِبْرَاهِيمُ بَعْدَ ثَمَانِينَ سَنَةً، وَاخْتَتَنَ بِالقَدُومِ*

_“Ibrahim melakukan khitan setelah berusia 80 tahun. Beliau berkhitan dengan dengan kapak.” *(HR. Bukhari)*_

Hanya saja, yang belum khitan mengupayakan seminimal mungkin memperlihatkan aurat kepada orang lain. Pastikan aurat hanya dilihat oleh mereka yang berkepentingan.


_*Wallaahu A'lam Bish-Showwaab... Wallaahu Waliyyut Taufiq*_

_Demikian Faedah Ilmiyah dan Mau’izhoh Hasanah pada hari ini. Semoga bisa memberikan manfaat untuk kita semua, serta bisa sebagai acuan untuk senantiasa memperbaiki amal kita diatas sunnah Nabi Shollallaahu 'Alaihi Wa Sallam dan Tidak berbicara agama dengan menggunakan Akal dan Hawa Nafsu melainkan dg Dalil Yang Shohih._

*سبحا نك اللهم وبحمدك أشهد أن لا إله إلا أنت أستغفرك وأتوب إليك*

•┈┈┈◎🌻🌻🌺🌺🌻🌻◎┈┈┈


_*Silakan SHARE pada yang lain yang belum mengetahui, agar Anda pun bisa dapat bagian pahala*_

•┈┈┈◎🌻🌻🌺🌺🌻🌻◎┈┈┈•
Previous Post Next Post