Harta yang Sesungguhnya

Hartamu Yang Sesungguhnya

Dari Abu Hurairah radliyallahu anhu ia berkata, "Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:

يَقُولُ الْعَبْدُ مَالِي مَالِي إِنَّمَا لَهُ مِنْ مَالِهِ ثَلَاثٌ مَا أَكَلَ فَأَفْنَى أَوْ لَبِسَ فَأَبْلَى أَوْ أَعْطَى فَاقْتَنَى وَمَا سِوَى ذَلِكَ فَهُوَ ذَاهِبٌ وَتَارِكُهُ لِلنَّاسِ

“Manusia berkata, ‘Hartaku, hartaku, ‘ sesungguhnya hartanya ada tiga: yang ia makan lalu ia habiskan, yang ia pakai lalu ia usangkan atau yang ia berikan (sedekahkan) lalu ia miliki, selain itu akan lenyap dan akan ia tinggalkan untuk manusia.” (HR. Muslim no. 5259)

Itulah hakikat harta kita. Dahulu ada seorang ulama salaf yang selalu bersedekah, ketika dikatakan kepadanya, "Kamu terlalu dermawan." Ia menjawab, "Justru aku pelit dengan hartaku, karena aku ingin hartaku ini menjadi milikku untuk selama lamanya sampai di akherat."

Harta kekayaan yang terbaik yang kita miliki adalah kekayaan hati kita dengan selalu merasa cukup dengan apa yang Allah berikan kepadanya. Dari Abu Hurairah, Nabi bersabda, “Kekayaan bukanlah banyak harta benda, akan tetapi kekayaan adalah kekayaan hati.” (Hadis riwayat Bukhari Muslim)

Harta Terbaik juga adalah Hati yang Bersyukur, Lisan yang Berdzikir dan Istri Shalihah yang Menolong dalam Kebaikan. Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam pernah ditanya,

أَيُّ الْمَالِ خَيْرٌ اتَّخَذْنَاهُ فَقَالَ: أَفْضَلُهُ لِسَانًا ذَاكِرًا، وَقَلْبًا شَاكِرًا، وَزَوْجَةً مُؤْمِنَةً تُعِينُهُ عَلَى إِيمَانِهِ

“Harta apakah yang paling baik untuk kami miliki?” Beliau bersabda: Harta yang paling mulia adalah lisan yang selalu berdzikir, hati yang selalu bersyukur dan istri shalihah yang selalu membantu suami dalam keimanan.” [HR. Ahmad dari Tsauban radhiyallahu’anhu]

Al Munawi rahimahullah menjelaskan:

فإن هذه الثلاثة جامعة لجميع المطالب الدنيوية والأخروية وتعين عليها وإنما كان كذلك لأن الشكر يستوجب المزيد والذكر منشور الولاية والزوجة الصالحة تحفظ على الإنسان دينه ودنياه وتعينه عليهما

"Karena sesungguhnya tiga perkara ini mengumpulkan dan membantu untuk meraih seluruh perkara dunia dan akhirat yang selalu dicari, hal itu karena bersyukur menyebabkan tambahan kenikmatan, berdzikir mendatangkan kecintaan Allah, dan istri shalihah menjaga dan membantu seseorang dalam mengamalkan agama dan meraih kebaikan dunianya." [Faidhul Qodir, 4/687]

Previous Post Next Post